Bukan Uang, Tapi Panggilan Allah: Keajaiban Doa Seorang Perindu Baitullah

04 November 2025 15:30
Bukan Uang, Tapi Panggilan Allah: Keajaiban Doa Seorang Perindu Baitullah

CHATOUR TRAVEL | Tidak semua perjalanan menuju Baitullah dimulai dari kelapangan harta. Ada yang berangkat karena kelapangan hati dan keyakinan bahwa Allah tidak pernah menolak doa hamba yang sungguh-sungguh merindu.

Sahabat Chatour, kisah berikut ini adalah cerita nyata dari salah satu agen resmi Chatour Travel, tentang perjalanan menuju Baitullah. Sebuah kisah yang bukan hanya tentang langkah kaki menuju Tanah Suci, tetapi juga tentang kekuatan doa, ketulusan hati, dan keajaiban panggilan Allah yang datang di waktu terbaik.

Rindu tumbuh bukan karena ingin liburan, bukan pula karena ingin dilihat orang, tetapi karena ingin bersujud di depan Ka’bah dan berbisik langsung di hadapan Allah. Itulah rindu yang menggetarkan hati seorang wanita sederhana, seorang perindu Baitullah yang akhirnya menyaksikan sendiri keajaiban doa dan kasih sayang Allah.

 

Rindu yang Ditanam dalam Sujud

Setiap kali ia bersujud dalam shalat, hatinya seolah terbang ke Tanah Suci. Dalam sujud panjangnya ia berdoa lirih,

“Ya Allah, hamba ingin ke Baitullah-Mu…”

Hari demi hari, doa itu tak pernah absen dari bibirnya. Kerinduan yang begitu dalam membuatnya membeli sebuah celengan kecil berbentuk Ka’bah, tempat ia menitipkan sisa-sisa uang belanja. Setiap koin yang masuk ke dalam celengan itu disertai harapan dan keyakinan.

Namun di tengah usahanya menabung, sempat terlintas rasa ragu:

“Kapan aku bisa umrah, kalau setiap hari hanya menabung segini?”

Lalu ia menenangkan dirinya sendiri,

“Bukan uang yang memberangkatkanmu ke Baitullah, tapi panggilan Allah-lah yang menuntun langkahmu ke sana.”

Maka ia terus menabung. Tapi lebih dari itu, ia terus berdoa.

 

Ketulusan yang Diuji

Waktu berjalan, celengan itu mulai berat. Namun suatu hari, Allah menguji keikhlasannya. Ia mendengar kabar tentang seorang janda dan anak yatim di kampungnya yang sedang sakit dan kelaparan.

Air matanya mengalir tanpa bisa dibendung. Dalam hening ia berbisik,

“Untuk apa aku pergi umrah, jika ada saudara yang sedang kesusahan?”

Tanpa berpikir panjang, ia berikan seluruh isi tabungannya untuk membantu keluarga itu. Ia serahkan semuanya dengan hati yang lapang, disertai senyum dan doa.

Saat melihat air mata bahagia janda dan anak yatim itu, hatinya bergetar. Ia merasa seolah sudah menunaikan ibadah tertinggi,  ibadah kemanusiaan yang lahir dari cinta kepada Allah.

“Jika waktuku tiba,” gumamnya, “Allah pasti akan memanggilku.”

 

Panggilan dari Langit

Hari berganti minggu, bulan berganti bulan. Sampai suatu sore, telepon berdering dari seseorang yang jauh di seberang sana.

“Halo, Mbak... siap-siap ya. Dua bulan lagi Mbak umrah gratis bersama suami.”

Tubuhnya gemetar. Air matanya tumpah ruah. Ia langsung bersujud, menangis, dan berteriak,

“Allahu Akbar... Allahu Akbar... Ya Allah, Engkau benar-benar Maha Kuasa!”

Panggilan itu bukan sekadar kabar gembira, tapi bukti nyata bahwa Allah mendengar setiap bisikan hati hamba-Nya. Ia berangkat ke Tanah Suci dengan penuh rasa syukur, dan di sana ia saksikan sendiri keajaiban demi keajaiban. Setiap doa yang dulu hanya terucap dalam sujud kini dijawab di depan Ka’bah dengan begitu indah.

 

Sepulang dari Baitullah, ia merasa hidupnya berubah. Ada getaran baru dalam jiwanya, sebuah dorongan untuk terus dekat dengan Ka’bah. Ia bergumam,

“Ya Allah, aku ingin sering ke Baitullah. Apa aku bisa jadi agen travel umrah?”

Ragu sempat melintas karena ia seorang wanita, sementara kebanyakan pengelola travel umrah adalah laki-laki. Namun Allah sekali lagi menunjukkan kuasa-Nya. Ia dipertemukan dengan para tamu yang membimbingnya menjadi agen resmi di Chatour Travel.

Dari sana, hidupnya semakin penuh keberkahan. Ia tak hanya bisa kembali ke Tanah Suci, tapi juga mampu mengantarkan suami dan dua anaknya menunaikan umrah bersama. Di depan Ka’bah, mereka bertiga menangis dalam syukur, memeluk Multazam, mencium Rukun Yamani, dan menyaksikan sendiri keajaiban kasih sayang Allah yang tiada batas.

 

Ketika Niat Tulus Menjadi Jalan Menuju Keajaiban

Kini, setiap kali ia mengenang perjalanan itu, air matanya kembali menetes. Bukan karena sedih, tetapi karena takjub atas keindahan takdir Allah. Ia mengerti, bahwa setiap langkah kecil menuju kebaikan meski sekadar menabung sisa uang belanja  bisa menjadi jalan menuju keajaiban.

“Jangan pernah berputus asa dalam kebaikan. Berbuatlah karena Allah, walau sekecil biji zarrah. Karena Allah Maha Melihat, Maha Mendengar, dan Maha Mengabulkan setiap doa yang tulus.”

Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa panggilan ke Baitullah bukan ditentukan oleh kemampuan, tetapi oleh kerinduan dan izin Allah. Dan ketika waktu itu tiba, semua pintu akan terbuka dengan cara yang bahkan tak pernah kita bayangkan.

 

Penulis
Laila Zahro
Agen Resmi Chatour Travel Surabaya

 

keajaiban baitullah | kisah nyata umrah

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Paket umroh Chatour Travel, calon jamaah dapat mengunjungi:

Website: https://chatourtravel.id/

Agen terdekat dari Lokasi Anda

Hotline Resmi: 0822-2433-2700

 

Chatour Travel umroh keluarga bahagiaPromo Umroh 2025 | Spiritual Journey Chatour Travel Umroh murah resmi | panggilan baitullah | chatour travel gresik | umrah bersama chatour travel

Chat kami melalui WhatsApp

CS Chatour Official 082224332700
Mulai Chat