02 June 2025 16:22

Chatour Travel: Merajut Keluarga Bahagia di Tanah Suci

Pendahuluan: Tanah Suci, Tanah Pembersih Jiwa

Tanah Suci Makkah dan Madinah bukan sekadar destinasi ibadah. Ia adalah tempat yang menyimpan pancaran rahmat, getar keimanan, dan cahaya transformasi hati. Setiap jengkalnya menyimpan kisah cinta para nabi, perjuangan para sahabat, dan lompatan ruhani para salihin. Ketika kaki menapak di sana, hati yang selama ini beku mulai mencair. Air mata yang lama tertahan, luruh dalam syahdu doa di Multazam dan Raudhah.

Namun lebih dari itu, Tanah Suci adalah ruang suci untuk merajut ulang makna keluarga. Sebuah kesempatan langka di mana suami, istri, dan anak-anak menyingkap kembali tujuan sejati hidup bersama: menuju Allah, bersama-sama.

 

Keluarga: Amanah, Bukan Sekadar Ikatan

Allah menciptakan keluarga bukan sekadar untuk kenyamanan duniawi, melainkan sebagai kendaraan menuju surga. Suami bukan hanya pencari nafkah, tapi pembimbing jalan takwa. Istri bukan sekadar pengurus rumah tangga, tapi penyejuk iman. Anak-anak bukan sekadar amanah, tapi ladang amal jariyah yang kelak akan menjadi saksi di hadapan Allah.

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6)

Di Tanah Suci, ayat ini menggema lebih kuat. Shalat berjamaah, munajat di malam hari, tilawah bersama, dan zikir di bawah langit Madinah—semuanya menjadi cara membangun kembali spiritualitas keluarga. Momen ini bukan hanya untuk menunaikan umrah, tapi untuk membentuk keluarga yang bertakwa dan sakinah.

 

Menghidupkan Doa di Baitullah: Doa Bersama, Bukan Sendiri
Betapa sering kita berdoa sendiri, mengejar impian pribadi, lupa bahwa keluarga juga butuh dibimbing dalam doa. Di depan Ka'bah, saat air mata mengalir dan hati terangkat ke langit, hadirkan istri dan anak-anak dalam doa:

“Ya Allah, jadikan kami keluarga yang Engkau cintai. Satukan hati kami dalam iman. Perbaiki kekurangan kami. Tumbuhkan cinta karena-Mu. Dan kumpulkan kami kelak di surga-Mu…”

Mengucapkan doa itu bersama, saling menggenggam tangan, akan menjadi memori spiritual yang tak lekang oleh waktu. Bahkan setelah pulang ke tanah air, momen itu akan terus hidup di dalam hati.

Menapak Jejak Rasul Bersama Keluarga

Umrah bukan sekadar ibadah fisik, tapi ziarah ruhani. Ketika keluarga berjalan bersama di Masjid Quba, berdiri di Jabal Rahmah, atau menangis di Raudhah, mereka bukan hanya menelusuri sejarah Islam, tapi juga mengikat kembali makna cinta dan perjuangan bersama.

Jadikan momen ini sebagai madrasah:
• Untuk anak-anak, kenalkan keteladanan Nabi sejak dini.
• Untuk pasangan, jadikan Rasulullah dan Khadijah sebagai model rumah tangga.
• Untuk diri sendiri, niatkan perubahan hidup pasca-umrah: lebih tenang, lebih lembut, lebih taat.

 

Tanah Suci Sebagai Titik Nol: Restart Keluarga

Seringkali rumah tangga terjebak dalam rutinitas: komunikasi kering, perhatian hilang, dan spiritualitas menipis. Tanah Suci memberi kesempatan melakukan “titik nol” — menghapus amarah lama, memaafkan kesalahan, dan memulai ulang perjalanan cinta.

Di tengah jutaan jamaah, temukan kembali pasanganmu. Tatap matanya saat thawaf, genggam tangannya saat sa’i, dan berdoalah bersamanya. Katakan dengan lembut, “Aku ingin kita masuk surga bersama.” Inilah cinta yang abadi. Bukan karena harta, bukan karena status, tapi karena sama-sama ingin bertemu Allah.

 

Pasca-Umrah: Membawa Tanah Suci ke Rumah

Perjalanan umrah bukan akhir, tapi awal dari kehidupan baru. Tugas utama bukan hanya pulang membawa oleh-oleh, tapi membawa pulang ruh Tanah Suci:

• Jadikan rumah sebagai rumah ibadah: ada waktu tilawah bersama, zikir berjamaah, dan shalat malam bergantian.
• Jadikan keluarga sebagai tim ruhani: saling menguatkan dalam sedekah, puasa sunnah, dan silaturahmi.
• Jadikan cinta sebagai ibadah: setiap senyum, pelukan, dan perhatian diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik kepada keluargaku." (HR. Tirmidzi)

 

Penutup: Keluarga Bahagia Adalah Jalan Menuju Surga
Tanah Suci mengajarkan kita bahwa bahagia bukanlah soal banyaknya harta atau liburan mewah. Tapi tentang hati yang bersatu dalam ibadah. Tentang cinta yang dibangun karena Allah. Dan tentang janji bersama untuk menempuh jalan takwa hingga akhir hayat.

“Ya Allah, bangunlah untuk kami rumah tangga di sisi-Mu, rumah tangga yang Engkau berkahi, Engkau rahmati, dan Engkau bimbing hingga kami kembali kepada-Mu dalam keadaan Engkau ridha.”

Refleksi Harian:
"Pergi ke Tanah Suci bisa siapa saja, tapi menjadikan keluarga sebagai jalan menuju surga, itulah misi yang harus diperjuangkan."

 

Dr Nasrul Syarif M.Si.

Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana  UIT Lirboyo

Agen Resmi Chatour Travel Sidoarjo

 

Dapatkan artikel menarik seputar haji dan umroh bersama Chatour Travel

Bersama Chatour Travel wujudkan Umroh keluarga bahagia

Chatour Travel umroh terjamin Cepet Hemat dan Amanah

 

#chatourtravel #cepathematamanah #umrohkeluargabahagia #umrohterpercaya #makkah #madinah #chatourtravelumrohterbaikgresik

Chat kami melalui WhatsApp

CS Chatour Official 082224332700
Mulai Chat